Ada yang dibawa dan ada yang nggak

Ery Prihananto
2 min readMar 6, 2022

--

Photo by Mantas Hesthaven on Unsplash

Kematian itu sendiri sebenarnya bukanlah sesuatu yang harus terlalu ditakutkan. Karena kematian itu sebuah kepastian. Semua akan mengalami kematian. Hanya waktunya saja yang tidak diketahui, ada yang datang lebih cepat ada yang “kok gak mati-mati”

Yang harus lebih kita khawatirkan adalah kita mati dalam keadaan apa? Husnul khotimah atau su’ul khatimah? Apakah kita mati dalam keadaan baik? Dengan cara yang baik? Di tempat yang baik? Atau sebaliknya? Karena ini bisa jadi “bocoran” ending kita di akhirat kelak, surga atau neraka? Endingnya cuma 2 itu, tidak ada opsi ketiga

Selanjutnya yang perlu dikhawatirkan adalah tentang bekal selama perjalanan menuju tempat pemberhentian terakhir. Kesempatan untuk mencari bekal itu hanya ada ketika kita hidup di dunia. Bayangkan kita mau pergi ke tempat yang sangat jauh dengan kereta api. Di kereta api itu tidak ada yang jual makanan, minuman, pakaian dan kebutuhan hidup kita lainnya. Perjalanan itu satu arah, tidak ada jalan kembali. Bekal apa yang akan kita persiapkan untuk menempuh perjalan panjang itu? Kita cukup bawa tas ransel kecilkah? Atau kita perlu bawa banyak koper sebagai persediaan dalam menempuh perjalan itu?

Selama hidup di dunia ada banyak hal yang kita lakukan. Mulai dari hal yang dihalalkan, hal yang mubah dan hal yang haram. Semua yang kita lakukan itu nanti akan melewati pos pemeriksaan di stasiun. Ada barang kita yang boleh dibawa dan ada yang tidak boleh dibawa. Ini penentu keselamatan kita di perjalanan. Bagaimana kalau sudah bawa 10 koper, tapi semua itu dilarang oleh petugas untuk dibawa? Kita akan kehabisan bekal di tengah jalan sebelum sampai tujuan

Selektiflah wahai diri dalam memilih setiap kegiatanmu selama masih hidup. Semua kegiatan itu akan mengambil setiap detik waktumu. Waktu yang telah diambil tidak akan pernah bisa kembali. Waktu kita terbatas, bekal kita masih terlalu sedikit, perjalan kita sangat panjang.

--

--

Ery Prihananto
Ery Prihananto

Written by Ery Prihananto

✍🏽 Nulis biar gak menuh-menuhin isi kepala

No responses yet