Bukan kecanduan rokok, alkohol, junk food atau sosmed, tapi kecanduan Dopamin

Ery Prihananto
2 min readOct 25, 2022

--

Photo by Marc Schaefer on Unsplash

18+

Merokok, minum alkohol (mabok), makan makanan cepat saji atau makanan yang tidak sehat, streaming netflix marathon seharian, scrolling reels instagram tanpa henti dan jenis candu lainnya adalah cara termudah, terinstan, tercepat, termurah untuk “membebaskan diri” dari beban pikiran, rasa khawatir, bosan dan cemas

Kenapa bisa begitu? Karena ketika kita mengonsumsi semua hal yang bikin candu itu kita melepas/menghasilkan hormon Dopamin yang membuat rasa “lega sementara” dari seberat apapun beban yang sedang kita hadapi. Ingat ya “lega sementara”. Itulah penyebab candu, setelah leganya hilang, ya kita akan mencari lagi si hormon dopamin itu

Jadi sebenernya kita bukan kecanduan sama rokoknya, mirasnya, reelsnya dll, tapi kita kecanduan sama si dopamin itu. Nah udah paham kan, jadi sebenernya untuk berhenti dari kecanduan itu insya Allah mudah, bagi sebagian orang bisa tu pas mau berhenti merokok ya tiba-tiba meninggalkan rokok sama sekali, gak disentuh lagi selama-lamanya. Bagi yang belum bisa, maka untuk berhenti dari berbagai kecanduan adalah dengan mengganti kegiatan penghasil dopamin itu

Misal mau berhenti kelamaan instagraman nontonin reels. Pas kita scrolling2 maka kita akan menghasilkan dopamin “cring cring cring” di kepala itu kaya ada bintang-bintangnya, hehe.. Nah kalau gitu kita ganti kegiatan yang bisa menghasilkan bintang-bintang di kepala itu misal dengan olahraga, faktanya dopamin yang dihasilkan dari ig-an sama olahraga itu sama #mindblow

Pokoknya ganti ke kegiatan yang lebih positiv. Trust me, nontonin video kucing di reels intagram atau video orang joget2 di tiktok itu kalau mau direnungi secara mendalam gak ada manfaatnya sama sekali untuk kita, diam sejenak dan cobalah renungi. “Kebahagiaan” yang kita rasakan ketika melihat video kucing itu hanya sementara, sebentar, abis itu kita akan kecanduan.

--

--

Ery Prihananto
Ery Prihananto

Written by Ery Prihananto

✍🏽 Nulis biar gak menuh-menuhin isi kepala

No responses yet