Dari Mata Turun Ke Hasad
Bismillah
Kita pasti sudah familiar dengan sebuah perkataan “Dari mata turun ke hati”. Pas sampai di hati itu ada beragam kemungkinan yang bisa terjadi, bisa jadi bagus bisa jadi jelek, bisa positif bisa negatif, tergantung kondisi kesehatan hati kita
Misal kita lihat postingan teman kita di media sosial abis pergi jalan-jalan pulang umroh terus lanjut ke Turki untuk jalan-jalan. Di Turki kawan kita update story tentang makanan terenak di Turki di restoran termahal di sana, gak lupa sebelum pulang mampir beli oleh-oleh. Di bandara update foto pesawat Garuda (eh kalau pulang dari Turki itu bisa langsung pakai Garuda gak ya, anggap aja gitu deh, hehe) terus gak sekedar Garuda, tapi naik business class kursi no.1 yang bisa buat rebahan. Karena pesawatnya gak langsung, transit di Bandara Changi, update dulu di hutan buatan di Bandara changi, terusss sampai rumahnya di Indonesia. ← cerita fiktif ya :D
Nah kita di rumah, nyecroll-nyecroll ngeliat update teman kita itu. Kemungkinannya cuma ada 2:
- Masya Allah, tabarakallah, ikut senang teman baik kita bisa umroh dan jalan-jalan ke negeri yang mayoritasnya muslim
- Julid
Nah cuma ada 2 kemungkinan itu ketika sesuatu masuk dari mata dan turun ke hati. Kalau hatinya lagi sehat, bersih dari noda dosa dan maksiat, maka yang ada hal positif. Tapi sebaliknya kalau hati lagi sakit, banyak melakukan dosa dan maksiat, kurang ibadah, kurang beramal, itu hati isinya hasad, iri, marah, kesel, dengki, julid, berprasangka buruk, hiiiii… itu semua penyakit di situ. Jadinya postingan yang gak salah, jadi salahhhhh aja mulu bawaanya.
So hati-hati memasukan sesuatu ke hati lewat mata. Kalau gak mau “repot” mengurus hati, cara paling simple adalah, tutup mata, tutup sosial mediamu :)