Fact Of Life — 3 Cara Berhenti Merokok — Hal 17

Ery Prihananto
2 min readDec 3, 2019

--

  1. Sakit. Kakek / mbah saya dulunya perokok berat. Alhamdulillah sekarang di usia senja beliau simbah sudah berhenti. Penyebabnya apa? Karena sakit, beliau kesulitan untuk tidur karena sulit bernafas. Sejak itu simbah berhenti di usia 80an tahun. Pernah lihat iklan rokok yg tenggorokannya bolong? Yang paru-parunya rusak? Yap, mereka contoh perokok yg berhenti karena sakit. Bukan sembarang sakit, tapi sakit yg kronis dan parah. Kalau sekedar batuk-batuk biasa atau kepala pusing sih perokok gak akan berhenti, udah kebal.
  2. Berkeluarga. Mungkin cerita yang paling terkenal kalau di Indonesia adalah kisah om Indro warkop yang seketika langsung memutuskan berhenti merokok setelah melihat anaknya yg masih kecil menirukan tingkah laku bapaknya yg merokok di depannya. Kata om Indro ketika melihat anaknya menirukan cara orang dewasa merokok “wah ini gak bener (wah merokok ini gak bener)” TING!! Langsung bisa berhenti, alhamdulillah. Yap terkadang memang setelah berkeluarga banyak perokok yg memutuskan berhenti untuk merokok dikarenakan mereka tidak kuasa menyakiti orang kesayangannya dengan asap rokoknya, baik itu istri, terutama anak. Walau di lapangan masih banyak kita temukan terutama bapak-bapak yang merokok di dekat anaknya yg masih kecil bahkan masih bayi. Apakah bapak itu benar-benar sayang dan cinta sama buah hatinya? Cinta itu dibuktikan, bukan sekedar klaim. Kalau memang cinta, maka buktikan dengan berhenti merokok untuk keluarga tercintamu.
  3. Ngaji. Beberapa teman atau kenalan yang saya tau sebelumnya perokok, alhamdulillah dapat dengan mudah berhenti merokok setelah mereka mengaji. Setelah mereka mengenal siapa Rabb-nya, setelah mereka mengetahui kalau rokok itu haram, setelah mereka mengetahui kalau badan ini titipan yang tidak boleh dirusak, setelah mereka mengetahui kalau uang/harta yang Allah kasih kepadanya kelak akan ditanya digunakan untuk apa? Setelah mereka berganti teman, ke yang tadinya teman-teman perokok, sekarang teman-teman yg soleh, yg mungkin sama-sama dulunya perokok, setelah mereka tahu kalau rokok menzalimi orang lain dan lain-lain. Tapi kenapa ada yg udah ngaji tapi masih merokok. Bahkan ustadz atau kiainya masih merokok dan jadi panutan atau dalih untuk mereka “tu, pak ustadz aja merokok”. Maka jawabannya, cari tempat pengajian dan guru yang bener.

Ringkasan: Kalau mau berhenti merokok maka sakitlah. Kalau mau berhenti merokok maka menikahlah. Kalau mau berhenti merokok maka mengajilah. Semoga yg masih merokok Allah berikan hidayah dan kemudahan untuk berhenti merokok se-ka-rang juga :)

--

--

Ery Prihananto
Ery Prihananto

Written by Ery Prihananto

✍🏽 Nulis biar gak menuh-menuhin isi kepala

Responses (1)