Fact Of Life — Kenapa Saya Nggak Merokok? — Hal 11

Ery Prihananto
2 min readNov 21, 2019

--

Saya ingat betul pernah mencoba merokok 1 kali seumur hidup yaitu waktu masih kelas 1 atau 2 SD kalau tidak salah ingat. Waktu itu saya langsung terbatuk-batuk “kemekelen” yang bahkan rasa sakitnya masih terasa hingga detik ini. Kok bisa saya merokok waktu itu? Karena lingkungan tempat saya tinggal sedikit kurang baik. Saya mendapat rokok itu dari om-om tetangga saya yang setiap malam selalu “njagong” sambil ngopi dan merokok, mereka yang menyuruh saya mencoba rokok mereka,hehe..

Tapi bukan pengalaman terbatuk-batuk itu yang membuat saya memutuskan untuk tidak merokok selama-lamanya. Dan alhamdulillah Allah jaga saya tidak merokok sampai detik ini.

Alasan utama saya memutuskan untuk tidak ingin jadi perokok adalah karena saya tidak ingin mengganggu orang lain

Dari kecil saya hidup di lingkungan perokok berat, bahkan beberapa keluarga saya juga perokok. Saya paham betul bagaimana sesaknya menjadi perokok pasif. Saya paham betul rasanya bagimana risihnya atau tidak nyamannya ketika ada seorang perokok di dekat saya.

Contohnya beberapa hari lalu saya sarapan bubur ayam di tempat langganan saya (just info, saya kalau makan bubur ayam diaduk,hehe). Waktu itu hanya ada 2 orang di warung bubur tersebut. Sungguh lahap saya menyantap bubur ayam tersebut di pagi hari yang syahdu. Dan ketika lagi asik-asiknya menikmati bubur tersebut, tiba-tiba orang yang makan di sebelah saya setelah selesai makan langsung merokok dan asapnya sangat, sangat, sangat mengganggu saya. Saya sudah paham betul salah 1 sifat perokok, yaitu dia tidak akan merasa bersalah atau nggak enak terhadap orang lain dikarenakan perbuatannya itu. Kenapa bisa begitu? Karena seorang perokok aktif tidak pernah marasakan berada di posisi sakitnya menjadi perokok pasif.

Kita semua pasti tidak suka ketika ada orang yang mengganggu kita, maka cobalah menjadi orang yang tidak mengganggu orang lain.

Semoga Allah mudahkan bagi teman-teman yang masih merokok untuk berhenti merokok selamanya. Salam sayang dari perokok pasif :)

--

--

Ery Prihananto
Ery Prihananto

Written by Ery Prihananto

✍🏽 Nulis biar gak menuh-menuhin isi kepala

No responses yet