Gue mah gak mau balik ke masa lalu
Bismillah
Pernah denger gak selentingan “aaarrggghhh!!! gw mau balik ke masa SMA aja, gak pusing mikirin beban hidup” dan kalimat-kalimat sejenis yang intinya menjadi dewasa itu berat dan sulit, enakan masa muda gak mikir apa-apa.
Gue mah gak mau, asli. Kalaupun ada mesin waktu yang bisa mengantarkan kita ke masa lalu terus kita menetap di masa lalu aja, gw gak mau balik ke masa lalu. Masa lalu gue standard-standard aja sih, kaya gue di kelas yang jadi murid biasa, gak pinter banget gak bandel banget, alhasil gak diinget sama guru :D
Kenapa gue gak mau balik ke masa lalu? Karena atas ijin dan bantuan Allah ada banyak hal yang gue inginkan dan butuhkan bisa terwujud dengan menjadi dewasa beserta “printilan kesusahannya”. Sedangkan waktu gue kecil dulu ada banyak hal yang gue inginkan (bukan kebutuhan padahal) qadarullah tidak terwujud.
Ketika dewasa kita jadi lebih mandiri dan merdeka soal keuangan dan pilihan. Dulu sewaktu kecil, kalau qodarulloh kita berasal dari keluarga yang kurang bagus finansialnya, kita tidak merdeka pengen ini itu. Misal kita pengen nintendo, kita kehilangan kemerdekaan kita untuk memilikinya, karena kita belum mandiri dalam mencari uang, dan belum mandiri dalam memilih.
Nah pas dewasa kan kita pasti udah bisa cari uang sendiri. Kalau pengen sesuatu kita punya kemerdekaan untuk memilih mau beli nintendo atau nggak. Ini contoh terkait “kebendaan”. Beda sama misal seorang anak lahir di keluarga mampu, dia sama tidak punya kemandirian karena belum bisa cari uang sendiri, tapi dia punya kemerdekaan pilihan yang bisa dipenuhi sama keluarganya.
Menjadi dewasa itu memiliki banyak kemerdekaan untuk segala hal. Sulitnya dan beratnya menjadi dewasa sebanding sama hasil yang akan diperoleh dari kedewasaan itu. Ingat sekali lagi, tidak melulu soal materi atau harta, tapi kemerdekaan tak kasat mata lainnya.