Kenapa jaman sekarang bisnis gak bisa netral-netral aja sih?

Ery Prihananto
2 min readJun 23, 2024

--

Photo by JJ Shev on Unsplash

Pagi ini saya ngecek WA, di salah 1 grup yang saya bergabung ada postingan tentang Oreo yang secara gamblang menunjukan dukungannya kepada L*B*Q+ di Instagram

Hati saya langsung gak enak rasanya di pagi hari. Saya langsung teringat masa kecil saya di mana saya suka banget sama Ore*. Setiap mau pergi jalan-jalan atau study tour, saya pasti beli Ore* untuk bekal atau cemilan di perjalanan. Dulu belum ada iklan diputar, dijilat terus dicelupin. Ritual saya adalah saya makan bagian hitamnya dulu, terus baru makan cream manisnya. Kadang saya makan semua biskuit hitamnya dulu, terus cream manisnya saya tumpuk jadi satu baru saya makan

Fast forward, sekarang saya sudah di usia kepala 3, jaman rasanya sudah berubah banget, yang saya rasain makin bertambah usia, makin banyak dan besar fitnahnya, bahkan untuk ke hal sepele seperti jajanan/makanan bisa jadi fitnah di hari ini

Saya sendiri sudah lama tidak beli Ore* karena nilai-nilai yang mereka pegang sudah 180 derajat bertentangan dengan keyakinan yang saya pegang sekarang

Saya kadang gak ngerti deh, kok bisa ya bisnis sekarang itu gak mau bersikap netral aja, tidak mendukung ini, tidak mendukung itu, just doing business. Apakah mereka tidak peduli sama pelanggannya yang memiliki keyakinan dan nilai yang berbeda-beda dan bisa jadi sangat bertentangan sehingga membuat mereka kehilangan pelanggannya yang sudah puluhan tahun mengonsumsi produk mereka?

Apakah pelanggan seperti saya itu gak penting? Jika saya masuk ke dalam sebuah restoran, terus saya dianggap tidak penting, dilayani sesukanya, dibuat tidak nyaman, saya tentu akan langsung pergi meninggalkan restoran itu

Dan ada banyak produk lain yang mana saya dulu itu sukaaaaa banget, tapi akhirnya karena nilai yang sangat bertentangan, saya tidak lagi mengonsumsi produk tersebut, contoh lainnya adalah Pizz* Hu*. Dulu itu sebelum mereka mendukung hal-hal yang bertentangan sama nilai yang saya pegang, saya sangat sering pergi untuk makan Pizza mereka. Tapi sekarang sama sekali saya gak pernah makan Pizza itu lagi, saya berganti ke penjual Pizza dan jajanan rumahan milik saudara muslim kita

Just doing the business!

--

--

Ery Prihananto
Ery Prihananto

Written by Ery Prihananto

✍🏽 Nulis biar gak menuh-menuhin isi kepala

No responses yet