Kita dibesarkan dengan nilai yang berbeda-beda

Ery Prihananto
2 min readOct 6, 2022

--

Kemarin saya dapat sedikit waktu untuk “bengong” di lantai 16 sebuah bangunan. Saya membiarkan dan melepaskan pikiran untuk mikirin apapun yang terlintas, mulai dari kenapa ada orang yang menunjukan pencapaiannya/kesuksesannya di media sosial, ternyata dari atas masih banyak tanah kosong di medan :D, ketika naik pesawat kita kita udah gak akan kepikiran rumah mewah di bawah, yang dipikirin cuma mendarat dengan selamat dll, banyak kalau harus ditulis rinci, hehe

Dari sekian banyak pikiran yang terlintas, ada 1 yang cukup membuat saya berpikir. Yaitu tentang nilai. Kita itu dibesarkan dengan nilai tentang kehidupan/kesuksesan/kebahagiaan dan nilai lainnya dengan berbeda-beda. Mungkin ada beberapa yang sama, tapi pasti banyak juga yang berbeda

Saya beri contoh, saya dari kecil itu terbiasa pakai wc jongkok, saya tau wc duduk aja ketika udah besar, dan asli gak ada enak-enaknya, awal-awal saya malah gak bisa bab kalau ketemu wc duduk, semules apapun. Menurut saya wc duduk itu “nilai” yang sangat aneh. Nilai yang gak make sense/gak masuk akal, kenikmatan wc jongkok tidak akan pernah tergantikan sama wc duduk. Pun sebaliknya, mungkin bagi orang yg dari kecil terbiasa pakai wc duduk akan punya nilai kalau wc duduk lebih nyaman dari jongkok, nggak geringginan :D

Setelah agak “penuh” mikirin banyak hal sambil bengong, saya istirahat sebentar untuk sejenak scroll-scroll instagram. Lalu terlintas postingan seseorang yang mengupdate kalau dia baru saja selesai membangun rumah keduanya

Setelah melihat postingan itu, saya jadi teringat seseorang yang juga melakukan hal yang sama tapi tidak pernah dia update, bahkan kalau tidak orang yang lumayan dekat gak akan tau kalau dia lagi bangun masjid.

Yap, setiap orang itu punya nilai berbeda-beda. Nilai-nilai itu menghasilkan sikap yang berbeda-beda pula. Bagi seseorang suatu nilai itu bisa jadi penting, tapi bagi orang lain bisa jadi nilai itu tidak penting sama sekali.

--

--

Ery Prihananto
Ery Prihananto

Written by Ery Prihananto

✍🏽 Nulis biar gak menuh-menuhin isi kepala

No responses yet