Kita Hidup Di Zaman Yang Sulit Sekali Untuk Merasa Puas

Ery Prihananto
3 min readSep 29, 2021

--

Photo by Victoria Aleksandrova on Unsplash

Bismillah

Pernah gak muncul perasaan tidak puas terhadap sesuatu yang dulu sangat kita impikan dan kejar, lalu setelah berhasil kita dapatkan dan miliki atas izin dan pertolongan Allah, eh gak lama tapi kita merasa kurang puas atau biasa aja malah ingin yang lebih dari itu.

Contoh, saya dulu pengen banget punya sebuah “barang”, tapi harganya waktu jaman saya kuliah dulu, jaman belum bisa cari duit, ngebayanginnya aja gak berani. Tapi alhamdulillah atas kemudahan yang Allah berikan, barang yang saya inginkan itu sekarang sudah terbeli, Alhamdulillaahil-ladzii bini’matihi tatimmush-saalihaat. Tapi tidak dipungkiri, kadang ada perasaan kurang puas atau ingin lebih, penyebabnya karena barang yang saya miliki itu tahun ini ada versi terbarunya, ada versi tercanggihnya, dengan warna yang ndilalah kok warna kesukaan saya :D

Rasanya kalau saya gak upgrade ke barang versi terbaru ini, maka saya akan ketinggalan jaman, saya akan menjadi orang paling tidak produktif sejagad raya, saya seolah-olah tidak akan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik saya tanpa barang versi terbaru itu, pernah gak sih ngerasa kaya gitu? hehe

Saya menulis “barang” untuk mewakili banyak hal, bisa smartphone, macbook, sepeda, motor, mobil, sepatu, vacum cleaner, you name it

Lalu saya mencoba merenungi hal ini, karena saya tidak mau terjebak di lingkaran setan dimana saya harus senantiasa mengupgrade segala macam bentuk kebendaan.

Saya mencoba mencari akar munculnya perasaan tidak puas ini. Dari hasil renungan saya, caelah, berikut beberapa penyebab kita sangat sulit untuk merasa puas di zaman modern ini

  1. Kurangnya rasa Qona’ah atau merasa cukup. Ini poin utama dari beberapa poin lain yang akan saya sebutkan selanjutnya. Masya Allah, islam memiliki sebuah konsep bernama qona’ah. Atas izin Allah, kalau kita punya sifat ini, kita akan selalu merasa puas terhadap apapun yang Allah berikan ke kita. Karena kita paham apa yang kita miliki ini semua pemberian Allah, selalu ingat di luar sana banyak saudara kita yang lebih besar ujiannya kepada kita. Syukuri apa yang kita miliki, sekarang juga.
  2. Kebanyakan liat ke atas. Nah ini lanjutan poin kedua. Kalau kita keseringan ngeliat ke orang-orang yang tiap ada produk baru langsung upgrade, itu bakal bikin hati menjadi lemah dan ingin ikutan upgrade. Kurangin liat ke atas, pegel tu leher,hehe
  3. Teknologi/produk akan selalu diupgrade. Pahami hal ini. Contoh smartphone itu tiap tahun, bahkan sekarang tiap bulan akan selalu meluncurkan produk terbarunya, dengan kamera yang lebih WAH!, chip yang lebih WAH!, screen yang lebih WAH! dll. Gak ada smartphone yang terbaik. Smartphone terbaik tahun 2021 akan jadi smartphone paling usang di tahun 2031. Ingat hal ini. Saya bukannya anti upgrade ke teknologi terbaru, kalau memang dirasa teknologi sudah usang dan malah menyusahkan atau memperlambat kita, ya gakpapa upgrade. Tapi kalau memang smartphone lama kita masih mencukupi semua kebutuhan kita, ya ngapain upgrade
  4. Komunitas. Hati-hati memilih teman atau komunitas. Sekali masuk ke komunitas yang sukanya opgrade upgrade, kebawa tu nanti kitanya pengen ikut opgrade upgrade juga. Pilih komunitas yang orang-orangnya memiliki sifat di poin 1 :)
  5. Social media. Nah ini juga penyebab kita kurang puas, bahkan poin-poin di atas bisa ada semua di social media, gak qona’ah, kebanyakan liat postingan orang-orang di atas kita, banjir ad tentang iklan produk terbaru, grup komunitas yang selalu upgrade dan update hal terbaru. Social media itu netral, seperti pedang bermata dua, tinggal kita mau pakai sisi yang mana, tapi kebanyakan pedang itu dipakai sisi tajamnya :)
  6. Ingat hisab. Mau upgrade mah silahkan saja, asal kelak bisa jawab upgrade-anmu itu ketika Allah tanya kelak di akhirat

Semoga Allah menjaga hati kita dari rasa tidak pernah puas. Aamiinnn

--

--

Ery Prihananto
Ery Prihananto

Written by Ery Prihananto

✍🏽 Nulis biar gak menuh-menuhin isi kepala

No responses yet