Learn New Things: Become an Ui Designer — Nyari Masalah
Start: 22 Agustus 2019
End: 22 September 2019 (insya Allah)
Goal: Menghasilkan 1 Ui Design
Day 1
Bismillah.
Dari kemarin kok kepikiran untuk menantang diri belajar 1 hal baru setiap bulan biar skillnya gak disitu-situ aja,hehe.. Biar gak kadung nyaman di 1 zona nyaman. Langsung eksekusi pokoke.
Hal ini dimulai saat beberapa waktu lalu saya mengikuti seminar yang diadakan oleh topcoder, event rutin tahunan dan kota Medan selalu kebagian. Oh iya belum tau topcoder? Googling aja deh,hehe. Sejak pindah ke medan 3 tahun silam saya sudah mengikuti event ini 2 kali, yang pertama tahun 2017, tahun 2018 gak ikut karena males dan idealis,akakak (lagi sibuk ngurus ikon waktu itu) Dan ikut lagi di tahun 2019 ini.
Ada keseruan tersendiri ketika saya mengikuti challange RUX (ntah apa ini, intinya mendesain ui dalam waktu 1 jam :D) Jantung saya rasanya berdebar-debar dihadapkan oleh tantangan untuk men-solve problem yang dihadapi klien lewat ui design. Oh iya, lucunya setiap kali ikut seminar topcoder, desain saya dipilih dan dikomen sama Adam, padahal ada puluhan peserta yang lebih jago dari saya. Cuma dikomen ya gak menang,haha. Nah pas seminar yg terakhir kemarin desain abal2 saya juga dikomen sama Adam. Lalu dalam hati berucap “kayanya gw punya bakat di dunia Ui Design ni”akakak.. Perkataan yang semi narsis, tapi kalau dilihat dari sisi lain sepertinya memang ada potensi yang tidak saya sadari atau belum saya kembangkan di dalam diri ini,hehe… Ya bayangin aja, lha wong saya gak pernah sama sekali bikin ui design selama 3 tahun ini, blas sama sekali, ya karena itu bukan kerjaan saya. Tapi pas ikut seminar desain saya ternotis. Ok kita cukupi narsismenya di sini,hehe
Mari kita buktikan saja kalau gitu, apakah ini sekedar narsisme atau memang ada “something” yang bisa kita oleh dan manfaatkan menjadi “something” (ngomong opooooo)
Oh iya sebelum mulai ada hal yang perlu kita sepakati dulu di sini (gak sepakat gpp juga sih,hehe) Di sini saya adalah orang yg bener2 awam di dunia Ui Design, bener2 gak tau apa2 terkait Ui. Jadi apapun yang akan saya katakan dan praktekan bisa benar bisa salah (pasti lebih banyak salahnya) karena semuanya trial error, semuanya serba coba-coba, berguru di google atau saya menyebutnya “Disener Jalanan”. Kalau saya salah tolong diingatkan, dinasehati, diluruskan. Kalau ada yang menghujat, menyalahkan, meremehkan ya saya bisa apa, kita kan hidup di era “sopo wae iso komen”hehe.. Kalau saya benar maka semua karena bantuan dari Allah.
Mari kita maenkannnnn
Setiap mempelajari hal baru yang tersulit adalah memulai. Dari mana saya harus memulai kalau ingin jadi Ui Designer? Dari yang pernah saya baca dan dengar (lupa baca atau dengar di mana) seorang desainer apapun itu always start from problem. Ok kalau gitu kita akan cari masalah yang mau di-solve di sini.
Ada 1 masalah yang sudah terpikir sejak lama sih, tapi karena waktu itu belum tau ui-uian atau how to solve a problem, jadi 1 masalah ini cuma mengendap di kepala,hehe. Masalah itu yaitu saya dari dulu pengen banget SIM (Surat Ijin Menikah, eh Mengemudi :D) mbok-mbokan dibikin jadi aplikasi atau digital. Lalu akan muncul WHY? Lalu jawab WHY NOT? :D
Simpel sih, hal ini terjadi dari pengalaman saya yang sering ketinggalan dompet, nah SIM itu ada di dompet, nah pas ada razia dan saya gak sempat putar balik :D, ketilang deh, nah nyebelinnya polisi gak terima ni sama alasan “Maaf Pak, SIM saya ketinggalan” (otomatis STNK ketinggalan juga :D), langsung deh ditilang, tapi dulu damai di tempat sih,hehe.. Tapi sekarang udah tau kalau suap-menyuap itu dosa. Jadi lebih baik ditilang aja deh :)
Sudahannya ditilang, alhasil ngurus deh tu ke Samsat, beuhhh prosesnya ribetttt, lamaaa, malesss,birokrasiiiiii, belum lagi dimintain duit “perantara” lu kata lagi lamaran ini :D
Nah sejak itu saya mikir, bisa gak sih proses2 atau kejadian menyebalkan ini kita “cut” menjadi lebih mudah lewat teknologi dan desain? Kan sekarang semuanya serba digital, kenapa gak ada SIM digital?
Jadi kita simpulkan dulu permasalahan yang terjadi di SIM konvensional
- Sering ketinggalan dan polisi gak terima alasan ini, padahal udah jujur sejujur jujurnya. Namanya manusia, bisa lupa :v
- Berpotensi terjadi suap-menyuap ketika ada razia
- Proses buat, urus dan perpanjang SIM yang lama
- Berpotensi terjadi pungutan liar ketika membuat SIM agar bisa cepat dapan “Lampu Hijau”
- *ditambahkan tanggal 26 Agustus 2019. Banyak yang “nembak” pembuatan SIM. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan kemacetan dan berbagai pelanggaran di jalan raya. Karena pengendara dengan SIM hasil nembak sebenernya belum layak untuk berkendara di jalanan
Nah kita udah dapet masalah yang ingin di-solve. Dari 4 poin di atas Goalnya adalah
- Gak ada lagi cerita SIM ketinggalan, soalnya jaman sekarang smartphone atau HP lebih penting dari dompet,akakak..
- Mengurangi angka suap-menyuap ketika ada razia
- Membuat dan mengurus SIM menjadi kegiatan yang mudah dan menyenangkan
- Memberantas praktek pungutan liar
- *ditambahkan tanggal 26 Agustus 2019. Mengurangi angka “nembak SIM” lewat jalur belakang. Mengurangi kemacetan dan pelanggaran lalu lintas.
4 Point ini belum seluruhnya, nanti kita improve dan tambahkan ke depannya, yang penting mulai dulu. Karena setau saya Ui design memang gitu, dia bukanlah desain yang FIX, tapi berkembang dan always berubah sesuai kebutuhan User.
Sekian. Insya Allah kita lanjut di postingan berikutnya. Mudah2an istiqomah, karena dari yg sebelum2nya kagak lanjut abis posting yg pertama,akakak..
Barakallahu fiikum, wassalamu’alaikum warahmatullohi wabarakatuh
#FreelancerLife