Milikilah masalah yang berkualitas

Ery Prihananto
2 min readJul 24, 2023

--

Photo by Olav Ahrens Røtne on Unsplash

Setiap orang pasti punya masalah atau ujian dalam hidupnya. Namun tidak setiap masalah orang itu berkualitas. Ada yang memilih masalah yang sebetulnya gak perlu dia ambil.

Sebagai contoh, ada orang yang maksa banget berhutang untuk membeli sesuatu. Hal ini beda cerita kalau yang dibeli itu kebutuhan pokok, misal seseorang qodarulloh kondisi ekonominya sangat sulit sehingga dia perlu berhutang untuk membeli beras. Tidak, kita tidak sedang membahas hal ini. Yang kita bahas adalah orang yang kondisi ekonominya cukup bagus, tapi belum cukup bagus untuk memiliki hal-hal yang di luar kemampuannya.

Misal ada orang kemampuannya beli mobil Fortuner seken, tapi maksa ngutang buat beli mobil Ferrari (maaf kalau contohnya kejauhan, hehe), anggap saja begitu. Nah itu dia bakal punya masalah yang saya sebut masalah gak berkualitas. Waktu dan tenaganya akan habis terbuang untuk bekerja, mencari uang untuk bisa meluncasi cicilan mobil Ferrari. BTW ada gak ya yg beli mobil Ferrari kredit? hehe

Misal lagi, ada orang yang baru mampu ngontrak rumah, tapi maksa banget ngredit rumah harga 1 milyar. Itu nanti uangnya bakal habis mulu buat ngeluanasin hutang rumah tersebut. Padahal waktu yang berharga dan uangnya bisa dialokasikan lebih baik entah itu untuk bisnis, untuk ditabung, untuk invest, yang parah saking mepetnya untuk bayar cicilan sampe gak ada sisa buat sedekah, naudzubillah.

Jadi please, sebelum memutuskan mengambil masalah tertentu, coba tanyakan dulu, masalah itu berkualitas atau nggak.

Contoh masalah berkualitas: Misal kita meniatkan setengah income kita untuk bikin sekolah untuk anak-anak yang kurang mampu. Itu sekalipun nantinya gagal, at least masalah kita berkualitas, karena masalah kita bermanfaat untuk orang banyak.

--

--

Ery Prihananto
Ery Prihananto

Written by Ery Prihananto

✍🏽 Nulis biar gak menuh-menuhin isi kepala

No responses yet