Orang lain yang melakukan riba, kita yang kecipratan dampaknya

Ery Prihananto
3 min readSep 8, 2024

--

Photo by RayBay on Unsplash

Orang-orang yang melakukan pinjaman riba itu biasanya untuk membeli sesuatu yang saat ini sebetulnya mereka belum mampu. Ada banyak hal yang bisa dibeli pakai uang riba, namun kalau diperhatikan ada 3 hal yang jamak dibeli pakai uang riba

  1. Rumah/tanah
  2. Bisnis
  3. Mobil/motor

Pernah terpikir gak sih kalau makin melambungnya harga tanah dan rumah itu karena dampak riba? Pernah terpikir gak sih macetnya jalanan karena dampak riba? Pernah terlintas gak kalau sulitnya berbisnis karena dampak riba?

Sebagai contoh jalanan yang macet. Kalau diperhatikan kita hidup di jaman yang sudah sangat berubah. Saya ingat dulu waktu kecil orang yang punya mobil itu jarang banget dan hanya orang yang betul-betul kaya yang bisa beli mobil. Tapi sekarang rasanya hampir sebagian besar rumah memiliki mobil di garasinya, bahkan yang gak punya garasi juga punya mobil

Bayangin aja, misalnya seseorang itu sebenernya sudah ditakdirkan punya mobil, tapi 20 tahun dari sekarang. Karena maksa pengen segera punya mobil alhasil pinjam uang ke bank biar bisa beli mobil sekarang juga. Bayangin kalau ada 100 ribu orang yang punya pikiran yang sama di sebuah kota. Alhasil akan ada 100 ribu kendaraan baru di jalanan yang segitu-gitu aja. Terjadilah macet, bisa jadi.

Rumah/tanah. Pernah perhatiin gak sekarang itu mayoritas tanah dijual kavlingan atau rumah dijual dalam bentuk rumah komplek yang dicicil pakai sistem riba. Saya kurang tau kalau di daerah anda, tapi di daerah saya tinggal lagi masiv banget pembangunan rumah dengan sistem riba. Tanah itu gak ada yang dijual dalam ukuran kecil, dijual kavlingan dengan harapan dibeli bank untuk dibangun perumahan yang pakai sistem riba belinya. Alhasil untuk generasi sekarang mungkin akan merasa kesulitan untuk bisa beli rumah atau tanah dengan harga yang make sense. Suatu hari saya pernah iseng nanya harga tanah yang ukurannya lumayan besar tapi gak yang sampe berhektar-hektar gitu. Saya lupa ukuran pastinya, tapi di harga 2M. Itu baru tanah ya, belum bangun rumahnya. Hal ini bisa menyebabkan orang untuk beli rumah di komplek aja yang harganya range 300–800 juta udah dapat rumah, tapi ya itu rumahnya dijual pakai sistem riba, kecuali kita punya “cash keras” beda cerita ya

Bisnis. Ngerasa gak sih kedai kopi sekarang itu buanyak banget. Bisnis laundry juga berjamur banget. Saya pernah dapat cerita tentang bisnis laundry, ada seorang teman yang cerita kalau temannya buka bisnis laundry cuma sayangnya dia pinjam uang ke bank untuk buka bisnis itu. Saya tidak sedang bahas bisnis yang diperjuangkan tanpa riba, masya Allah orang-orang yang bisa bisnis dan sukses tanpa pinjam modal ke bank, contohnya jg ada banyak. Cuma di sini bayangin kalau banyak orang buka bisnis yang sama dengan cara pinjam modal bank. Dulu itu bisnis cuma untuk segelintir orang, tapi sekarang semua orang “bisa bisnis” karena adanya pinjaman bank. Alhasil market jadi terlalu ramai dan keruh. Makannya gak kaget ketika melihat bisnis yang perasaan baru buka kok udah tutup qodarulloh, bisa jadi karena salah di awal

Hal ini jadi pengingat untuk kita semua. Kalau perbuatan dosa atau maksiat yang kita lakukan, dampaknya bisa jadi bukan hanya menimpa diri kita sendiri, tapi juga bisa berdampak secara tidak langsung ke orang lain

Wallahu’alam. Semoga Allah melindungi kita dan mengistiqomahkan kita untuk tidak melakukan praktik riba sekedar untuk urusan duniawi, aamiinn

--

--

Ery Prihananto
Ery Prihananto

Written by Ery Prihananto

✍🏽 Nulis biar gak menuh-menuhin isi kepala

No responses yet